Mencari cinta yang diridhai Allah, bagaimana caranya?
Identitas buku
Judul buku: mencari cinta yang diridhai Allah
Penulis: Fadli usman
Penerbit: PT Elex komputindo
Tahun terbit: 2015
Jumlah halaman: 180
Nomor ISBN: 978-602-02-7407-2
Pengulas: Sulfaini
Mencari cinta yang diridhai Allah menurutku gampang sih, tinggal
ikuti perintah Allah tentang bagaimana cara mencari jodoh dan menjauhi semua
laranganNya. Done, sudah diridhai dah. Wkwk setuju? Yang jadi masalah adalah
siapa jodoh kita? Kapan dia akan datang untuk meminang kita? Right?
“Aku sudah bersabar nih kak, udah menjauhi laranganNya, udah juga
memantaskan diri tapi kenapa jodohnya nggak kunjung datang?” (aduh sama nih,
jodohku belum menampakkan dirinya juga, jadi khawatir dia sedang baik-baik saja atau tidak
ya? Ehehe) ayo coba lihat dulu, apa yang masih kurang dari perjuangannya? Oh
iya jangan lupa shalih shalihah, jodoh Allah akan datang di waktu yang tepat.
Mungkin saja, waktu nya belum tepat untuk kamu bertemu dengan jodohnya? Allah
masih ingin lihat kegigihan perjuanganmu sampai dimana ehe.
Buku mencari cinta yang diridhai Allah ini menjelaskan secara rinci
tentang cinta, apa itu cinta, bagaimana seharusnya menyikapi cinta, tentang
menikah, menikah dengan yang sederajat, se suku, se agama, hiruk pikuk
pernikahan, cintai pasangan apa adanya, pelakor dan sebagainya. aku kira
permasalahan tentang cinta lengkap penjelasannya di buku ini.
“Jatuh cinta adalah salah satu anugerah Tuhan yang paling indah. Oleh karena itu, bawalah perasaan cinta itu ke tempat yang indah pula, yaitu surga. Baik surga di dunia maupun surga di akhirat kelak.”
Pembahasan yang paling menarik dalam buku mencari cinta yang diridhai Allah
Aku sangat tertarik dengan pembahasan, “menggoda atau mencintai suami orang”. Bukan tidak banyak di zaman sekarang yang seperti itu, ada yang bisa memendam namun ada yang diam-diam ‘menghalalkan’ contoh berselingkuh. Selama-lamanya kita menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga. Begitu pula dengan perbuatan buruk yang disembunyikan.
Cinta itu memang tak bisa dikehendaki (bahkan ke orang yang sudah
bersuami istri), namun masih bisa di akali. Artinya, sekalipun perasaan udah
tertambat pada dia, kita masih bisa menggunakan pikiran apakah mencintai dia
wajar? Seberapa banyak hal negatif yang akan diterima jika ia tetap mempertahankan
cintanya? Lagipula, tolong bedakan antara cinta yang benar-benar cinta dengan
yang hanya nafsu belaka. Bahkan, di dalam penjelasannya penulis memberikan
contoh seseorang yang menjadi pelakor sehingga mereka berdua bisa menikah.
Namun, endingnya ia tidak bahagia, bahkan menyesal. “Bagaimana kita bisa hidup
bahagia di atas penderitaan orang lain?”
Kelebihan dan kekurangan buku mencari cinta yang diridhai Allah
Kelebihan buku ini adalah di setiap sub bab pembahasan, penulis tidak pernah luput memberi sebuah gambar yang nyambung dengan isinya. Di beberapa pembahasan juga penulis langsung mencotohkan kisah nyata yang pernah penulis lihat atau dengar sehingga benar-benar tergambar penjelasan penulis seperti apa.
Dalam beberapa sub bab, penulis juga menjelaskan dengan melihat
tidak hanya pada satu sudut pandang saja.
Kekurangannya menurutku adalah, ada beberapa penjelasan yang jika
dibaca orang awam (termasuk aku) dengan lugunya akan melaksanakan. Salah satu
penjelasannya tentang bagaimana saat berkomunikasi dengan doi (entah hubungan
pacaran ataupun hanya sebagai teman). Di dalam penjelasannya, 'sepemahamanku' penulis menjelaskan komunikasi itu penting, dalam berkomunikasi, kita haruslah
melihat setiap inci yang ia lakukan, apa yang ia pakai dan bahkan ia harus
melihat bagaimana responnya ketika kita bercerita banyak hal pada dia. Namun,
jika pembaca yang tidak mencerna dengan baik apa yang penulis sampaikan tentu
akan salah paham, seperti mengharuskan pembaca untuk selalu dekat dengan doi
agar ia paham kepribadian doi seperti apa. padahal dalam islam ada jalur
ta’aruf dan yang lainnya. dimana jika kita ingin tau seluk beluknya doi harus
ada orang ketiga yang mendampinginya agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan (setan akan sangat gencar menggoda laki-laki dan perempuan yang
sedang berduaan).
Bukankah dalam judul buku ini, menekankan cinta yang diridhai
Allah? Tentu caranya adalah dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi
laranganNya apapun yang berhubungan dengan jodoh.
Memang di beberapa penjelasan, penulis menjelaskan bagaimana seharusnya kita mengenali doi dengan didampingi oleh orang ketiga, namun itu tidak keseluruhan. Dikhawatirkan pembaca yang kurang teliti dan menelaah kembali apa yang di baca akan salah paham. (ada sebuah kalimat yang aku lupa isinya gimana, tapi intinya begini, membaca buku itu tanpa guru kadang-kadang bisa menyesatkan.) so, untuk para pembaca teliti dan telaah jika membaca buku nggeh:)