Ini sebuah lelucon
Tentang raga yang ingin pulang
Ingin beristirahat setelah otak dipaksa bertualang
Lari dari kerumunan orang-orang
Pergi dari keramaian
Memeluk kedamaian
Menyelimuti diri dengan ketenangan
Namun, raga ini tidak sadar
Masih terjatuh dan terlantar
Padahal sekarang dia tengah pulang
Layaknya pulangnya orang-orang
Sebab, ketika semua orang mendapatkan keinginannya
Ia malah menemukan kebalikannya
Ketika semua orang merasakan tenang
Ia malah tetap kacau dan bimbang
Ketika semua orang mendapatkan kenyamanan
Ia malah terkapar oleh kepedihan
Ia memang sudah pulang
Tapi tidak sungguh-sungguh pulang
Entah karena dia yang salah
Atau dia dari awal tidak tahu arah
Tersesat, di tempat yang tak sepatutnya terjamah
Bahkan mungkin, dia memang tidak punya rumah
Bingung, ia harus bagaimana
Melangkahkan kaki kemana
Sedang tempat pulangnya tidak berefek apa-apa
Rumah terakhirnya tidak memenuhi keinginannya
Orang-orang di dalamnya sudah tidak peduli dengan keadaannya
Ia harus bagaimana lagi?
Pulang kemana lagi?
Apakah sudah tidak ada lagi orang-orang yang mengasihi?
Atau memang, ia tak pantas mendapatkan kebahagian yang hakiki
Pamekasan. Selasa, 04 Januari 2022
By: Sulfaini
Baca juga: