Untukmu yang pergi di tahun 2021
Izinkan aku untuk kembali mengenang; dua tahun lalu saat pertama kali kamu menyapaku
Gabut;
Tidak jelas;
Malu-malu;
Pelan-pelan dirimu masuk dalam kehidupanku
Hingga aku mulai terbiasa dengan kehadiranmu.
Kau memperlakukan ku dengan baik
Menjadi tempat keluh kesah ternyaman
Mencurahkan segala perhatian
Terkadang menyebalkan
Namun juga menyenangkan
Bahkan menjadi objek yang selalu bisa menenangkan.
Dirimu yang selalu ada
Selalu mengalah
Dan tak pernah marah
Entah seberapa banyak stock sabarmu kala bersamaku
Favoritku, kamu paling bisa membuatku tertawa
Menyimak segala ocehan tak jelas ku
Meski kau tak pernah merespon sesuai Mau ku
Aku tak pernah bosan melakukan hal itu
Bagiku, kamu adalah tempat pulangku
Dua kali bertemu, kita hanya malu-malu
Tak pernah sekalipun aku menatap matamu, dirimu pun juga begitu
Tak ada kesan menarik di dua kali pertemuan
Tak ada yang berani memulai perbincangan
Hanya kata Terimakasih yang kau lontarkan
Sebab memang pertemuan kita terjadi karena ada barang yang harus dikembalikan
Ah, meskipun begitu
Kejadian itu adalah kenangan yang menyenangkan
Tertawa ngakak, saat mengingat.
Berbeda sikon saat kita bertemu di dunia Maya
Mengoceh tak jelas sesuka kita
Tak pernah sehari pun terluput dari tertawa
Mencipta kenangan indah yang penuh warna
Sumpah, Aku bahagia
Menikmati hidupku, bersamamu.
Bahkan sampai lupa, bahwa aku bukan siapa-siapa mu
Hanya sebatas pengisi kosong harimu
Namun dengan lancang menaruh rasa padamu
Dan dengan egoisnya ingin memilikimu
Aku ditampar oleh kenyataan
Bahwa aku bukanlah yang kau harapkan
Bahwa aku bukanlah orang yang membuat hatimu terpana
Bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang membuatmu tertawa bahagia
Aku hanyalah seorang tokoh tambahan
Tempat singgah sebentar, sebelum kau benar-benar menemukan perempuan pilihan
Lucu sekali, aku berharap padamu
Sedang dirimu berharap pada orang selain aku
Aku menyukai mu
Sedang dirimu tak suka aku
Aku selalu merindukanmu
Sedang dirimu merindukan sosok lain, pastinya bukan aku.
Nangis? Iya, aku nangis kala itu
Perlu kau catat, ini adalah tangis pertamaku
Menangisi seorang lelaki yang baru singgah di hati
Yang bahkan sudah tidak peduli
Bodoh? Tidak.
Itu adalah pembuktian bahwa rasa ku memang ada
Bahwa aku memang suka
Bahwa aku berharap balasan rasa
Susah rasanya membuang segala harapan ini
Sulit rasanya mengubur rasa yang baru tumbuh ini
Bahkan mungkin mustahil, aku bisa melupakan kenangan indah ini
Hah, aku terjebak sendiri
Dengan pelan, aku menghapus memori
Menghapus jejak digital yang telah kau corat-coreti
Namun, aku masih kalah.
Benar-benar tidak berani membuangnya
Aku kembali menyimpan, ditempat yang tak ada seorang pun menemukan
Dan aku tetap menikmati segala untaian
Menikmati segala kenang yang kau tuliskan
Menikmati sajak gombal yang kau lontarkan
Menikmati kembali perbincangan yang tak kan pernah terulang
Tanpa kamu tahu
Aku sendirian
Iya, mengenang sendirian. Tanpa kamu
Ah, mau sampai kapan?
Kamu yang tidak akan pernah kembali
Dan aku yang menunggu mu tanpa pasti
Mau sampai kapan?
Kata terimakasih tidak cukup untuk membalas hadirmu di Dua tahun ini
Kata maaf pun tak akan bisa membayar kesalahan ku yang tak sengaja ku torehkan di hati
Namun apa boleh buat, hanya dua kata itu yang bisa mewakili
Terimakasih telah menjadi sosok makhluk yang mampu membuatku takut kehilangan,
Meski di akhir, kamu membuat takut ku menjadi kenyataan
Terimakasih telah memperindah hidupku dengan segala warna,
Meski di akhir kau beri aku Warna hitam pekat perusak asa
Terimakasih untuk segala kenangan indah,
Meski di akhir, kamu membuat ku ingin marah.
Terimakasih, kamu adalah orang terbaik yang pertama kali ku temui,
Meski di akhir, kamu juga adalah orang pertama yang membuatku menangis tiada henti
Mohon maaf sekali jika aku menjadi penghalang bahagiamu di Dua tahun terakhir ini.
Mohon maaf jika aku lancang menyukai, meski pun kamu yang memulai semua ini
Mohon maaf jika aku egois ingin memiliki,
Meski Sebenarnya kamu yang menumbuhkan rasa ini
Mohon maaf jika aku selalu lancang menumpahkan segala kesah
Karena kamu menyulap dirimu menjadi tempat ternyaman pembuang resah
Kini 2021 Berakhir,
Tahun dimana kamu pergi tanpa pamit
Tahun dimana kamu bertemu dengan seorang gadis yang baik
Tahun dimana, bagimu aku bukanlah sosok terbaik
Dan menjadi tahun terakhir rasa dan harapku tak akan pernah lagi ku ungkit
2022 Sudah tiba
Kini saatnya aku mengkubur memori bersamamu
membuka lembaran baru
Semangat baru
Bertemu dengan orang-orang baru
Tanpa melihat pada dirimu yang sedang bercumbu dengan gadis yang baru
Aku harap, kamu sedang menikmati bahagiamu
Dan aku, juga sedang menikmati kesendirianku
Aku harap, kisah tragis cintamu tak terulang
Dan tugasku sudah selesai, aku pamit pulang
Aku harap, tahun ini hanya bahagia yang menanti
Bukan kesedihan hati yang selalu menghampiri
Goodbye Someone Leaving in 2021
Nice to meet you
By: Seorang yang kau tinggal pergi di tahun 2021
Baca juga: