Identitas buku
Judul buku: 50 Kisah Tentang Buku, Cinta & Cerita-cerita diantara Kita
Penulis: Salman Faridi
Penerbit: PT Bentang pustaka
Tahun terbit: 2017
Jumlah halaman: 259
Pengulas: Sulfaini
Blurb Buku
Siapa bilang dunia penerbitan hanya soal mencetak buku dan menjualnya di pasar? Faktanya, ini adalah industri konten. Sebuah naskah bisa menjelma menjadi apa saja; film, drama seri, game, komik, paket seminar, aplikasi, merchandise, bahkan musik.
Salman faridi, ceo bentang pustaka, menawarkan gagasan-gagasan baru nan segar tentang masa depan literasi dalam buku ini. Mulai dari mengaplikasikan Snack culture dalam produk bacaan, merilis karya dalam bentuk lisensi creative commons, menelisik hibah-hibah penerjemahan ke bahasa asing, mencari "pewaris" para penulis legendaris, hingga upaya menenangkan ruang display di benak pembaca.
Tak hanya bicara tentang seluk beluk perbukuan, Salman Faridi juga mengajak kita menyelami percikan-percikan peristiwa yang akan membuat kita semakin jatuh cinta pada bahasa dan kata-kata.
"Bagaimana penerbit bertahan di antara tuntutan untuk idealis sekaligus pragmatis? Bagaimana kesalahan satu huruf bisa menciptakan petaka? Salah satu buku penting untuk siapa pun yang terjun dan akan terjun, atau mungkin sudah pensiun dari dunia perbukuan" (Eka Kurniawan)
"Bukan hanya memperkaya pengetahuan kita tentang industri buju, melainkan juga mengunggah benak kita untuk merenungkan masa depan literasi" (Deta Lestari)
Buku ini terbagi menjadi dua bagian, yang pertama menyelami pesona buku, kedua menziarahi ketakjuban bahasa. Dalam isi bagian pertama, terdapat sub pasang surut dunia literasi, warna-warni dunia penerbitan serta tantangan dan masa depan perbukuan. Sedangkan isi bagian kedua, buku, bahasa dan bangsa serta memahami bahasa agama.
Bagian pertama berisi tentang hiruk pikuk dan manis Pahitnya menjadi editor dan penerbit dalam proses mencetak suatu buku. Bukan hanya manis pahitnya perjalanan penerbit bentang pustaka, namun juga mengumumkan semua penerbit.
Berbagai kisah tokoh-tokoh hebat penulis ceritakan dan beberapa cara yang dilakukan oleh seorang penulis atau penerbit dalam mempromosikan bukunya, agar bukunya dibaca oleh semua khalayak.
Yang bikin aku terkesan, penulis menceritakan dua kali (seingetku) tentang kesalahannya saat menerbitkan sebuah buku. Ia menjelaskan bahwa ia rugi banyak hanya karena huruf "u". Di sebuah buku yang akan dicetak salah satu judulnya berisi kata "foundation", namun saat tercetak, kata foundation nya ternyata kurang "u" nya, menjadi "Fondation". Hanya karena satu kesalahan aja, penulis mengaku hampir rugi banyak. Dan ketika dia menjadi editor sebuah buku, dengan segala usaha yang maksimal, dia tidak ingin kesalahannya terulang kedua kalinya. Prinsipnya, kesalahan memang fitrahnya manusia, tetapi tidak diulang-ulang juga.
Keresahan beberapa penerbit dengan masa sekarang yang zaman sudah canggih, platform-platform yang tersedia gratis dan juga ebook-ebook yang sangat gampang dimiliki menjadi tantangan tersendiri bagi penerbit buku cetak agar tetap mempertahankan eksistensi nya dalam zaman itu. Lagipula, menurut penulis buku tidak akan pernah usang.
Yang paling aku suka juga, penulis menyinggung tentang agama, meski ada beberapa penjelasan yang belum aku pahami, tapi masih ada beberapa bab penjelasan yang aku suka.
Tapi Jujurly, aku sebenarnya lebih banyak tidak pahamnya ketika membaca isinya. Entah karena aku nggak paham sama cerita yang dibawakan penulis, entah karena aku nggak paham makna yang akan disampaikan penulis, entah mungkin juga karena bahasanya yang terlalu agak tinggi ke aku? Atau juga karena aku kurang tau seluk beluknya dunia penerbitan seperti apa.
Asli, mungkin bisa kehitung berapa bab yang berhasil bikin aku paham dari awal sampai akhir. Entah di bagian pertama maupun kedua, entah di sub yang masuk di bagian pertama maupun kedua. Lumayanlah.
Kelebihan dan kekurangan buku 50 Kisah Tentang Buku, Cinta & Cerita-cerita diantara Kita
Kelebihannya tidak ada typo sama sekali, sesuai dengan prinsip penulis bahwa ia tidak ingin mengulang kejadian yang sama sampai dua kali. Cakupan pembahasannya luas banget sih menurut ku dan dari cerita-cerita tokoh hebat yang penulis angkat dan beberapa pengetahuan yang dibahas membutuhkan waktu yang lama menurut ku. Jadi uplose lah sama penulisnya.
Dalam beberapa sub bab juga ada beberapa kata-kata mutiara yang bagus sekali dan relate dengan pembahasan yang dibawa. Dan aku paling suka sama buku yang begitu, terlihat seperti tidak asal-asalan dalam menulis dan melakukan riset serta mengutak Atik pengetahuan-pengetahuan yang banyak sekali.
Kekurangannya, setelah sampul buku langsung ada komentar dari beberapa orang, dan itu terkesan tidak terlalu bagus, tapi aku nggak tau itu hanya kesalahan atau apa. Dan beberapa pembahasannya aku tidak terlalu paham sehingga membuat ku jenuh jika membaca terlalu banyak halamannya dalam sehari.
Terlebih dari itu, bukan menjadi alasan kalau kalian tidak ingin membacanya buku unik yang judulnya lumayan panjang, "50 Kisah Tentang Buku, Cinta & Cerita-cerita diantara Kita". Selera orang-orang kan beda-beda, siapa tau ini buku menjadi buku favoritmu. Makanya yuk baca dulu
Baca juga
Review buku man shabara zhafira