Identitas buku
Judul buku: Menjadi pemuda bertauhid, berakhlak dan berprestasi
Penulis: Ahmad Rifa'i Rif'an
Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Quanta
Tahun terbit: 2019
Nomor ISBN: 978-602-04-8815-8
978-602-8816-5 (digital)
Jumlah halaman: 226
Pengulas: Sulfaini
Blurb Buku
Anak muda yang hidup di zaman milenial memiliki tantangan yang tak ringan. Ujian terberat justru berada dalam genggaman tangannya. Gadget dan internet menjadi ujian hebat bagi keimanan, kepribadian serta prestasi dalam hidupnya. Buku ini semoga menjadi salah satu sumber informasi yang bisa menjawab pertanyaan berikut;
Bagaimana menjadi anak muda yang imannya teguh, akhlaknya indah, dan prestasi nya luar biasa?
Bagaimana agar usia muda mampu bermanfaat untuk peran-peran besar sehingga memberi kontribusi positif bagi keluarga, masyarakat dan umat?
Bagaimana mengatur waktu di usia muda sehingga masa muda yang singkat ini bisa terisi dengan karya-karya yang produktif?
Bagaimana cara mengendalikan rasa cinta agar tidak mengganggu fokus belajar di usia sekolah dan kuliah?
Bagaimana mengendalikan hawa nafsu di usia muda yang kita tahu bahwa inilah usia yang sangat rentan terhadap beragam godaan?
Bagaimana menaklukan kebiasaan-kebiasaan dalam diri yang selama ini menghalangi diri untuk segera bertindak dan bergerak?
Detailnya begini, sst ku kasih tau garis besar per subbabnya ya.
Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi tiga bagian; bertauhid, berakhlak dan berprestasi. Mas Rifa'i seolah memberi pesan yang sangat gamblang sekali, bahwa hal pertama dan utama yang harus dikejar terlebih dahulu adalah hubungannya dengan Allah, sang Maha segalanya. Kenali Allah dulu, perbaiki hubungannya, kejar ridhoNya maka segala keinginan akan mudah dicapainya.
Jika keimananmu itu melekat erat dan kuat dalam dadamu, maka bersiaplah menjemput berbagai prestasi yang dahsyat dalam hidup. Karena keimanan kuat itu akan mendorongmu melakukan aktivitas-aktivitas mulia dalam perjalanan hidupmu di masa depan (hal 23)
Tentu ini sangat menampar sekali bagiku.
Bagian kedua pun masih dengan tentang mempunyai kepribadian yang baik, berakhlakul Karimah. Setelah mengejar ridho Allah, perbaiki niat dalam mengejar sesuatu bagian kedua yaitu bagaimana harus bersikap baik, berkepribadian baik dalam menjadi kehidupan ini. Menjadi pemuda muslim yang menjauhi perbuatan yang dilarang Allah, seperti pacaran, narkoba, tawuran dan sebagainya. Menjadi pemuda yang bisa dijadikan panutan dan sahabat oleh pemuda lainnya, menjadi orang yang bermanfaat.
Cinta kepada Allah itu adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama. Jikalau anda mengaku beriman kepada Allah dan Rasul lantas mengabaikan nilai-nilai persaudaraan, maka anda telah berdusta. Karena tidak mungkin seorang mukmin tidak mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri (hal 121)
Lagi, ini membuatku tertampar.
Bagian ketiga yaitu berprestasi. Mas Rifa'i mengajak pembacanya untuk bergerak dan menggali potensi yang ada di dalam diri masing-masing pembaca. Mencontoh para pemuda muslim-muslim yang dulu. Menjadi pemuda yang pemberani dan bertanggung jawab. Bahkan, mas Rifa'i memberikan beberapa tips disana, bagus sekali.
Bagi hamba Allah yang senantiasa menyadari bahwa setiap detik adalah perjalanan menuju alam kubur, setiap saat adalah tahapan berkurangnya usia dan semakin mendekat dengan kematian. Sehingga hamba yang beruntung, ia akan memanfaatkan waktunya untuk kebenaran dan tidak ada saat untuk melakukan kesia-siaan dalam setiap waktunya (hal 167)
Dan lagi lagi, aku tertampar.
Kesan membaca buku menjadi pemuda bertauhid, berakhlak dan berprestasi
Jujur, aku selalu takut dan tidak pede untuk membaca buku-buku bergenre improvement atau motivasi gitu, apalagi penulisnya handal dan sudah terkenal dengan itu, seperti mas Rifa'i contohnya. Karena apa? Aku takut aku hanya sekedar baca tanpa mengindahkan semua pesan yang disampaikan oleh penulis. But, karena dipaksa oleh sebuah tantangan, maka mau tidak mau, aku harus membacanya, semoga kali ini tidak hanya sekedar dibaca tetapi dipraktekkan wkwk.
Dalam penyampaiannya, mas Rifa'i memang sudah terbiasa dengan pembawaan yang santai namun menampar. Terbiasa dengan pembawaan yang agak 'bercanda' namun sangat serius. Diksi nya yang selalu indah dibaca terdengar seperti tidak menceramahi apalagi sok iya, sok jago dan sok sombong, bukan. Tetapi seperti sedang mengajak para pemuda berdiskusi, memikirkan bagaimana nasib pemuda muslim kedepannya, bagaimana seharusnya pemuda muslim bergerak, melakukan sesuatu, apa saja yang harus pemuda singkirkan dan apa saja yang harus diperjuangkan sehingga tidak terlalu menyinggung atau menyakiti. Ter the best banget lah bagiku.
Meskipun ketat ketir dalam membaca setiap lembarannya, aku tetap menghabiskan buku ini.
Apakah pernah mengalami salah satu hal yang sudah ditulis penulis?
Oh ya tentu, apalagi aku masih pemuda. Lumayan permasalahan yang mas Rifa'i paparkan aku alami, seperti takut, tidak berani dan sebagainya. Selain permasalahan, beberapa usaha yang mas Rifa'i paparkan dalam menjadi pemuda bertauhid, berakhlak dan berprestasi sedikit telah dipraktekkan, meski tidak semua dan benar saja apa yang disampaikan oleh mas Rifa'i. Salah satunya ketika aku menginginkan sesuatu namun membuang kata "tapi" dan "nanti-nanti dulu" itu semakin cepat aku bisa mendapatkan hal tersebut. But, lumayan susah untuk dipraktekkan di semua hal dengan jangka waktu yang lama, semoga bisa Istiqomah semuanya ya, Aamiin.
Kelebihan dan kekurangan buku
Kelebihannya aku selalu jatuh cinta dengan diksi indah dari mas Rifa'i padahal tidak sedang berpuisi wkwk. Penjelasannya singkat namun sangat lugas, berhasil sekali membuat pembacanya mendapatkan feel nya dan tertampar dengan pesannya.
Mas Rifa'i memang selalu sukses membuat pembacanya terpesona dengan tulisannya. Judul yang selalu unik dan berhasil membuat pembaca penasaran. Sudah jago sekali menarik pembaca agar bisa membaca bukunya, penulis favorit ku hihi. Tentu, dalam isinya tidak pernah ketinggalan dalam memasukkan ayat-ayat Allah, sikap teladan Rasulullah beserta sahabat-sahabatnya. Ini yang bikin aku cinta banget sama buku ini.
Di bagian akhir per sub bab, ada seperti 'point penting' dari penjelasan per sub itu. Sehingga membuat pembaca khususnya aku menjadi semakin paham dan bisa dijadikan jalan pintas untuk dibaca ulang ketika lupa dengan penjelasan salah satu babnya. Mantep pisan.
Kekurangan bukunya yaitu ada beberapa kata yang masih typo meskipun nggak banyak tapi masih agak mengganggu.
Baca juga review buku Ahmad Rifa'i yang lain;